Lencana Facebook

Jumat, 28 Oktober 2011

hukum colomb

Seorang fisikawan Perancis, Charles Augustin de Coulomb (1736 – 1806) melakukan eksperimen fisika pada tahun 1784. Hasil temuan Charles Coulomb sekarang ini dikenal dengan nama hukum Coulomb.

Experimen dilakukan dengan menggunakan neraca puntir. Alat ini mirip seperti yang digunakan Cavendish ketika mengkaji gaya gravitasi. Kalau Cevendish menggunakan bola bermassa, sedangkan Charles Coulomb menggunakan bola konduktor bermuatan listrik. Ukuran bola konduktor yang digunakan bermuatan sangat kecil sehingga bisa dianggap sebagai muatan titik. Bola konduktor yang digunakan bermuatan listrik dan untuk memvariasikan besarnya muatanCharles Coulomb melakukannya dengan cara induksi.

Cara memvariasikan besarnya muatan listrik pada bola konduktor dialkukan misalnya dengan cara seperti ini, mula-mula terdapat sebuah bola konduktor yang bermuatan listrik. Agar muatan pada bola konduktor tersebut menjadi setengah dari muatannya maka bola konduktor tersebut disentuhkan dengan bola konduktor lainnya dengan dimensi sama. sehingga Ketika disentuhkan muatan akan terbagi merata pada kedua bola tersebut, maka muatan dibola pertama akan berkurang setengahnya.

Awalnya Charles Coulomb meneliti pengaruh besarnya muatan listrik yang dimiliki oleh bola konduktor yang bermuatan listrik terhadap besarnya gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola konduktor bermuatan listrik. Charles Coulomb menemukan bahwa besarnya gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola konduktor bermuatan, sebanding dengan muatan pada masing-masing bola konduktor tersebut. Dalam hal ini, jika muatan pada sebuah bola konduktor ditambahkan menjadi 2 kali lipat maka besarnya gaya tarik atau gaya tolak juga bertambah menjadi dua kali lipat. Jika muatan pada kedua bola konduktor ditambahkan menjadi dua kali lipat maka besarnya gaya tarik atau gaya tolak bertambah menjadi empat kali lipat.

Dari hasil experimen tersebut Coulomb menyimpulkan bahwa besarnya gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola konduktor bermuatan (dua muatan titik) sebanding dengan hasil kali antara besarnya muatan pada bola konduktor pertama dengan besarnya muatan pada bola konduktor kedua. Secara matematis ditulis seperti ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar